Mitos atau Mite
Pengertian Mitos
Menurut Bascom (via Danandjaja, 1986: 50)
Pengertian Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita atau penganutnya dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan dongeng suci
Mitos pada umumnya mengisahkan terjadinya semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam, dan sebagainya. Mite juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah pencintaan mereka, hubungan kekerabatan mereka, kisah perang mereka, dan sebagainya.
Pengertian Mitos / Mite secara umum adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos sebagai cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, belakangan ini menjadi trend diberbagai kalangan ilmuwan untuk dikaji dan diteliti sebagai salah satu alat mencari kelengkapan sejarah. Walaupun dari cara berpikir kaum akademisi akan menampiknya, cerita yang paling bisa diterima adalah kisah-kisah dalam kitab-kitab suci, dan sebaliknya mite dan legenda dipandang sebelah mata.
Fungsi Mitos
Berikut ini adalah 3 fungsi mitos dalam kehidupan budaya dan masyarakat:1. Untuk mengembangkan simbol-simbol yang penuh makna serta menjelaskan fenomena lingkungan yang mereka hadapi
2. Sebagai sarana pendidikan yang paling efektif terutama untuk mengukuhkan dan menanamkan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan keyakinan tertentu
3. Sebagai pegangan bagi masyarakat pendukungnya untuk membina kesetiakawanan sosial di antara para anggota agar ia dapat saling membedakan antara komunitas yang satu dan yang lain.
Secara umum mitos dikembangkan untuk menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai budaya, pemikiran maupun pengetahuan tertentu, yang berfungsi untuk merangsang perkembangan kreativitas dalam berpikir.
Ciri Ciri Mitos
Secara umum, mitos memiliki 4 ciri, yaitu:1. Distorsif maksudnya adalah hubungan antara Form dan Concept bersifat distorsif dan deformatif. Concept mendistorsi Form sehingga makna pada sistem tingkat pertama bukan lagi merupakan makna yang menunjuk pada fakta yang sebenarnya.
2. Statement of fact maksudnya adalah mitos menaturalisasikan pesan sehingga kita menerimanya sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Sesuatu yang terletak secara alami dalam nalar awam.
3. Intensional maksudnya adalah mitos tidak ada begitu saja. Mitos sengaja diciptakan, dikonstruksikan oleh budaya masyarakatnya dengan maksud tertentu.
4. Motivasional. Menurut Barthes, bentuk mitos mengandung motivasi. Mitos diciptakan dengan melakukan seleksi terhadap berbagai kemungkinan konsep yang akan digunakan berdasarkan sistem semiotik tingkat pertamanya.
Jenis Jenis Mitos
Secara garis besar, Mite atau mitos terbagi menjadi 2 jenis, yaitu mitos asli indonesia dan mitos dari luar.Yang berasal dari luar negeri pada umumnya juga sudah mengalami proses adaptasi seperti pada mite-mite yang berasal dari epos Ramayana dan Mahabarata. Mite di Indonesia pada umumnya menceritakan terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, dunia dewata, terjadinya manusia pertama, tokoh pembawa kebudayaan. Terjadinya makanan pokok untuk pertama kali, dan sebagainya. Contoh mite Indonesia ialah Dewi Sri (terjadinya padi), Nyai Roro Kidul (dewi Laut selatan), Joko Tarub dan Dewi Nawangwulan, Watu Gunung, dan sebagainya.
Mite dapat dikelompokkan atas mite penciptaan dan mite asal-usul. Mite penciptaan mengandung peristiwa terciptanya sesuatu, misalnya tentang cikal-bakal seorang raja, yaitu makhluk baru yang diturunkan dewa dari kayangan atau makhluk baru yang lahir dari perkawinan manusia dengan bidadari.
Contoh Mitos
Contoh Mitos yang ada di indonesia, salah satunya antara lain:
1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan
7. Dan lain sebagainya
Berikut ini adalah contoh teks mitos atau mit singkat / pendek tentang dewi nawang wulan
“ Dewi Nawang Wulan ”
Alkisah di suatu desa, hiduplah seorang perempuan yang biasa dipanggil Nyi Randa Tarub, dia mempenyai anak angkat bernama jaka tarub yang telah tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang tampan dan sangat senang berburu. Suatu hari ketika dia berburu seperti biasanya, dia mendengar suara wanita yang kurang jelas karena ditelan dedauanan, karena penasaran jaka tarub akhirnya menuju ke sumber suara secara mengendap-endap. Jaka tarub melihat 4 orang gadis cantik yang sedang mandi di telaga, hampir bersamaan dengan itu, dia juga melihat beberapa lembar selendang yang tergeletak dipinggir telaga, ada bisikan dari dalam diri Jaka Tarub untuk mengambilnya, dan secara mengendap-endap dia mengambil salah satunya. Ketika para gadis yang ternyata bidadari itu hendak kembali ke kahyangan, salah satu dari mereka panik karena tidak menemukan selendangnya, tapi ketiga bidadari lain tidak dapat berbuat apa-apa.
Melihat hal tersebut jaka tarub mendekati sang bidadari yang tertinggal bernama Nawang Wulan itu, Nawang Wulan terpaksa harus menceritakan semuanya, Dewi Nawang Wulan tidak punya pilihan lain, akhirnya dia ikut ke rumah Jaka Tarub.
Hari berganti hari, mereka menikah dan mempunyai anak. Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan adalah seorang bidadari sehingga dia mempunyai kelebihan, salah satunya adalah dapat membuat sebakul nasi hanya dari satu biji padi, asalkan tidak ada yang mengetahui hal itu, itulah sebabnya Dewi Nawang Wulan melarang suaminya untuk membuka tanakan nasinya, namun Jaka Tarub tidak sanggup menahan rasa penasarannya, dia membuka tanakan nasi itu dan sangat terkejut karena hanya ada satu biji padi di dalamnya. Jaka Tarub menanyakan perihal itu ke isterinya, seketika itu pula Dewi Nawang Wulan kehilangan kesaktian.
Karena telah sepenuhnya menjadi manusia biasa, Dewi Nawang Wulan pun harus bersusah payah untuk membuat kebutuhan sehari-hari, harus bersusah-susah menumbuk padi, dan mengambil padi dilumbung. Semakin lama, padi dilumbung semakin berkurang. Sampai suatu hari, ketika Dewi Nawang Wulan ingin mengambil padi, dia menemukan selendangnya terselip diantara butir-butir padi. Dewi Nawang Wulan merasa sedih sekaligus gembira, dia senang karena mengatahui dia akan segera berkumpul bersama teman-temannya, dia sedih karena harus berpisah dengan keluarganya, tapi tak ada pilihan lain, dia harus meninggalkan Jaka Tarub yang sedari tadi ternyata melihat ia telah berubah menjadi bidadari lagi.
Dewi Nawang Wulan hanya berpesan agar suaminya membuat sebuah danau di dekat pondoknya sesaat sebelum kembali ke kahyangan.
0 comments: