Frasa
Pengertian dan Contoh Frasa
Pengertian dan Contoh Frasa setara dan Frasa bertingkat
1. Pengertian frasa setara adalah apabila unsur penyusun nya mempunyai kedudukan yang sama atau setara.
Contoh: "Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan."
Frasa “saya dan adik” merupakan frasa sama, karena antara unsur “saya” dan unsur “adik” memiliki kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan.
Demikian juga frasa “makan-makan” dan “minum-minum” termasuk frasa setara.
Frasa setara ditandai oleh adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara kedua unsur nya.
2. Pengertian Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh: "Kakak akan pergi nanti malam."
Frasa “nanti malam” terdiri atas unsur atribut dan inti.
Frasa Idiomatik
Contoh Frasa Idiomatik :
Perhatikan 2 kalimat dibawah!
(a) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
(b) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat (a) dan (b) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa ‘kambing hitam‘.
Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian, sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.
Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian, sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.
Makna kambing hitam di kalimat (a) tidak ada hubungannya dengan makna kata kambing dan hitam.
Artinya Pengertian frasa idiomatik adalah frasa yang maknanya tidak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang membentuknya.
Artinya Pengertian frasa idiomatik adalah frasa yang maknanya tidak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang membentuknya.
BACA JUGA: Contoh Puisi Baru dan Puisi Modern
Konstruksi Frasa
Frasa mempunyai 2 konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.Perhatikan kalimat berikut: "Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli."
1. Frasa Eksosentrik
Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua saudagar itu’, ‘telah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Menurut distribusi nya frasa ‘kedua saudagar itu’ dan ‘telah mengadakan’ adalah frasa endosentrik. Sedangkan frasa ‘jual beli’ adalah frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu bisa diwakili kata saudagar. Frasa telah mengadakan juga bisa diwakili kata mengadakan.
Tetapi frasa jual beli tidak bisa diwakili oleh kata jual maupun beli, Karena kedua kata tersebut merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Jadi, Pengertian Frasa Esksosentrik adalah Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya.
2. Frasa Endosentrik
Frasa Endosentrik terbagi menjadi 3 yaitu:
Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”.
Contoh: "Pintu dan jendela sedang dicat."
Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh: "Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul."
Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh: "Arum, putri Pak Ruchan, berhasil menjadi pelajar teladan."
Baca Juga: 7 Contoh Teks Cerita Ulang Singkat
Kelas Frasa
Frasa memiliki jenis 6 kelas kata. Meliputi Frasa Benda (Nomina), Kerja (Verba), Sifat / Adjectiva, Ketetangan / Adverbia, Bilangan / Numeralia dan Frasa Depan / Preposisional.1. Frasa Benda (Nomina) adalah Frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda, yaitu kata benda.
Contoh Frasa Benda:
Bara menerima hadiah ulang tahun.
Bara menerima hadiah.
Alasannya karena frasa hadiah ulang tahun di kalimat distribusi sama dengan kata benda hadiah.
2. Frasa Kerja (Verba) adalah
Frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh Frasa Kerja:
Arum sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Disebabkan karena frasa akan menulis adalah kata kerja dan distribusinya sama dengan kata kerja menulis.
3. Frasa Sifat (adjectiva) adalah Frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Memiliki inti berupa kata sifat. Kesamaan distribusi tersebut bisa dilihat dari contoh frasa berikut.
Contoh Frasa Sifat:
Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
Lukisan yang dipamerkan itu-bagus-bagus.
4. Frasa Keterangan (adverbia) adalah Frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Pada umumnya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.
Contoh Frasa Keterangan:
Tidak biasanya dia pulang larut malam
Dia tidak biasanya pulang larut malam
Dia pulang larut malam tidak biasanya
5. Frasa Bilangan (Numeralia) adalah Frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Biasanya frasa bilangan atau frasa numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh Frasa Bilangan:
Tiga orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
6. Frasa Depan (prepoposional) adalah Frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh Frasa Depan:
Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
Frasa Yang Bersifat Ambigu
Ambiguitas kadang ditemukan dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.
Contoh Frasa Ambigu:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
Frasa kambing hitam bisa memiliki 2 makna yaitu kambing yang berbulu.
Frasa kambing hitam bisa memiliki 2 makna yaitu kambing yang berbulu hitam dan suatu ungkapan
Baca Juga: Contoh Teks Argumentasi pendek
0 comments: